Orbital yang paling sederhana adalah orbital s. Setiap subkulit s terdiri
atas 1 buah orbital yang berisi 2 elektron. Orbital s berbentuk bola simetri
yang menunjukkan bahwa elektron memiliki kerapatan yang sama, jika jarak dari
inti atom juga sama. Semakin jauh letak elektron dari inti atom, kerapatannya
semakin rendah. Nilai bilangan kuantum utama suatu orbital memengaruhi ukuran
orbital. Semakin besar nilai bilangan kuantum utama, ukuran orbitalnya juga
semakin besar.
Bentuk orbital p seperti balon terpilin (cuping-dumbbell). Kepadatan
elektron tidak tersebar merata, melainkan terkonsentrasi dalam dua daerah yang
terbagi sama besar dan terletak pada dua sisi berhadapan dari inti yang
terletak di tengah. Subkulit p terdiri atas 3 orbital, tiap orbital mempunyai bentuk yang sama.
Perbedaan ketiga orbital terletak pada arah, di mana terkonsentrasinya
kepadatan elektron. Biasanya orbital p digambarkan menggunakan satu kumpulan
sumbu x, y, dan z, sehingga diberi tanda px, py dan pz. Pada subkulit p ini terdapat 3 nilai m (–1, 0, +1) sehingga terdapat 3
orientasi yang satu dan lainnya membentuk sudut 90 o. [1]
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk yang kompleks dan orientasi yang
berbeda. Empat orbital pertama memiliki bentuk yang sama, sedangkan satu
orbital memiliki bentuk yang berbeda. Kelima orbital itu adalah dxy, dxz, dyz,
dx2y2, dan dz2. Setiap orbital mempunyai 4 “lobe” kepadatan elektron. Adapun perbedaannya
terletak pada arah berkumpulnya kepadatan elektron. Sementara itu, satu orbital
lagi mempunyai bentuk berbeda, tetapi memiliki energi yang sama dengan keempat
orbital d lainnya.
Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks
daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang
setara.
Orbital f (mempunyai 7 orbital) dan dikelompokan menjadi tiga kelompok,
yaitu : [1]
1) kelompok pertama : fxyz
2) kelompok kedua : fx(z2 - y2),
fy(z2 - x2), fz(x2 -
y2)
3) kelompok ketiga : fx3, fy3, fz3
Orbital ini hanya digunakan untuk unsur-unsur transisi yang letaknya lebih
dalam.
Distribusi kerapatan elektron dalam orbital 1s, 2s, dan 3s dalam suatu atom.
Bila suatu area banyak titiknya menunjukkan kerapatan elektron tinggi.
Sedangkan daerah dalam ruang dengan tidak adanya kebolehjadian ditemukan
elektron disebut simpul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar