Kisah
yang tak tersampaikan II
Ketika aku mulai membuka mata,
aku teringat akan sesuatu. Sesuatu hal yang selalu membuat hatiku gundah.
Sesuatu yang selalu membuat aku ingin berteriak tiada habisnya. Bisakah aku
mulai melupakan semua permasalahan itu nantinya.. Mungkin hanya waktu yang bisa
menjawab semuanya.
Semuanya berawal dari hari itu,
hari dimana aku membuat suatu kesalahan. Kesalahan yang membuat hidupku
berubah. Segalanya berubah, ambisi untuk menjadi yang terbaik, ambisi untuk
menjadi yang selalu unggul, dan ambisi yang selalu aku perjuangkan selama
hidupku. Kini yang aku inginkan adalah ketenangan, aku disini masih melewati
suatu proses menemukan jati diri. Yang aku inginkan adalah teman, persahabatan
yang sesungguhnya, bukan hanya saat mereka butuh saja.
Mungkin karena kesalahan itu,
karena kesempatan yang datang padaku, aku mulai melangkah sedikit melenceng
dari tujuan awalku, aku merasakan hal itu. Namun apa daya, aku sudah berusaha
untuk mulai meluruskan jalanku dan mulai menghapus kesalahan – kesalahan itu,
namun perasaan itu tak kunjung hilang, Memang jatuh cinta itu adalah anugerah
tuhan yang luar biasa, tetapi disaat anugerah itu membuat kita semakin tidak
tenang, semakin menyalahkan diri sendiri, semakin membuat kita lupa mensyukuri nikmat
tuhan yaang telah diberikan kepada kita, apakah itu baik? Mungkin hanya diri
sendirilah yang bisa menjawabnya.
Sebelum aku mengenalmu, aku
merasa baaik baik saja, hidup didalam duniaku sendiri, hidup didalam dunia yang
penuh persahabatan. Karena aku menikmati hari hariku setelah aku merasakan
sakit hati yang tiada henti. Lalu mengapa engkau datang? Mulai membuat aku
ceria, mulai membuat aku merasa senang saat bersamamu. Dan membuat aku salah
paham atas segalanya.
Dan hari hari pun berlalu, aku
mulai tersadar bahwa aku bukanlah orang yang spesial. Aku hanyalah sahabat yang
mendengarkan setiap masalah masalahnya. Walaupun terkadang aku tidak bisa
memberikan saran, aku hanya bisa tersenyum dan berkata hanya ada beberapa
kemungkinan tanpa ada penjelasan. Aku tidak tau harus berbuat apa, aku pun
sadar dia juga memiliki banyak teman teman hebat diluar sana. Dan aku pun sadar
bahwa dia pun sering menceritakan orang yang bisa membuatnya kagum dan menangis
baik didepanku maupun didepan teman temannya. Aku tidak tahu dia hanya sekedar kagum terhadap orang yang diceritakannya itu atau dia memang tertarik padanya, memang orang itu hebat dan aku sadar
aku bukanlah apa apa bila dibandingkan dengannya , Aku juga sadar, aku bukanlah siapa-siapa, aku
bukanlah orang hebat, aku hanyalah orang biasa, aku hanyalah sosok yang benar
benar sederhana dan apa adanya, ilmuku pun tidak seberapa masih harus banyak
belajar. Aku sadar .... banyak sekali kekurangan yang ada dalam hidupku,
sehingga aku pun mulai memutuskan untuk melupakan perasaan itu, aku mencoba
sekuat tenaga walaupun itu sulit. Memang aku tidak bisa menangis. Dan aku sudah
bertekad untuk tidak menangisi orang orang yang belum tentu peduli denganku.
Lebih baik menangis dihadapan tuhan yang selalu ada di setiap langkahku.
Aku mencoba lebih banyak diam,
aku mencoba lebih banyak tersenyum untuk mengobati semua ini. Dalam diam aku
berpikir, mengapa aku seperti ini. Mengapa aku malah memikirkan orang lain yang
belum tentu dia memikirkanku, Mengapa aku mengikuti semua pemberitahuannya yang
sebenarnya hanyalah sebuah kesia-siaan belaka. Ya.. kini aku sadar.. cinta ini
pun juga belum halal, karena itu aku
lebih memilih untuk memendam semua ini dalam dalam senyuman dan mengikhlaskan semuanya.. memasrahkan
semuanya kepada tuhan. Karena aku percaya, hidup ini hanyalah skenario, tuhan
adalah sutradaranya, dan kita adalah aktornya. Jika kita merasa semua
perjalanan ini belum begitu baik, maka percayalah perjalanan ini belum
berakhir, karena skenario kehidupan akan berakhir bahagia. Aku mencoba tidak memikirkannya lagi, aku
mencoba tidak memandangnya dan tidak bertemu dengannya lagi, aku mulai
mengalihkan semuanya dan mulai memilih sahabat sahabatku yang bisa membuat aku
tertawa konyol. Dua orang yang berasal dari daerah yang sama. Ya, sahabatku
yang selalu menjadi tempat curhatku, sahabatku yang memberi aku semangat,
sahabatku yang mengerti beberapa kisahku karena kami memang baru bertemu
beberapa bulan. Dan perlahan aku mulai lupa.. Lupa akan semua perasaan itu,
lupa ketika dia mengecewakanku, lupa ketika dia bercanda, bercerita, dan
bersama dengan orang lain tanpa menghiraukan keberadaanku.
Mungkin ketika dia tau semua ini,
dia akan menertawakanku. Ya memang benar semua ini sangat lucu. Aku tidak bisa
terus menerus menjadi orang ketiga yang sangat pendiam. Aku tidak bisa meramaikan suasana seperti
mereka yang selalu asik bercanda bersama, bercerita bersama, berdiskusi, berbagi
cerita, berbeda denganku. Sama sekali berbeda denganku. Mereka kurasa kini
sudah mulai dekat, dan aku hanya bisa tersenyum karena aku memang tidak
dianggap. Karena itu aku pun juga pernah
mencoba menjauh, mungkin mereka lebih baik tanpa aku, aku merasa tak
pantas. Aku tidak memiliki ide ide
secemerlang mereka, aku pun bingung dengan diriku sendiri. AAAHHH sudahlah,
syukuri saja semua yang ada, biarkan semua ini mengalir apa adanya. Suatu saat
akan ada cahaya terang di dalam lorong
waktu yang membawa suatu kebahagiaan bagi semua orang. Keep calm, do the best
without a doubt, you are the winner. Everything i can be.. Aku hanya bisa
berdoa yang terbaik buat kita semua. This is my time to discover.
2 komentar:
semangat dess. . ,disini ada sahabat sahabat konyol mu
wkwk.. muakasih il :)
Posting Komentar