Pages

Selasa, 13 Oktober 2015

METODE ILMIAH - Mengidentifikasi Ada atau Tidaknya Kandungan Plastik dalam Pisang Molen pada Beberapa Sampel Penjual

METODE ILMIAH
Mengidentifikasi Ada atau Tidaknya Kandungan Plastik dalam Pisang Molen pada Beberapa Sampel Penjual
 






Disusun Oleh :
2015 C
NAMA KELOMPOK :
-DESY RAHMAYANTI K. (15030174012)
-YOU ILMA O.                 (15030174014)
-JUSMIRANTI                 (15030174101)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015

METODE ILMIAH
Namakelompok:
1.       Desy Rahmayanti Khumairo        (15030174012)
2.       You Ilma Oktaviana                         (15030174014)
3.       Jusmiranti                                           (15030174101)

A. Judul                                    : Mengidentifikasi ada atau tidaknya kandungan Plastik dalam Pisang molen pada beberapa sampel penjual
B. Rumusan masalah                : Adakah kandungan plastik dalam pisang molen pada penjual daerah ketintang, kupang dan ngaglik?
C. Tujuan                                  : Mengetahui ada atau  tidaknya zat plastik pada pisang molen di berbagai penjual pisang molen.
D. Hipotesis                              : Pisang molen yang mengandung zat plastic apabila dibakar maka warnanya mengkilat.
E. Landasan Teori :
Pisang (Musa paradisiaca L ) adalah salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Rasanya enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat, dan harganya relatif murah ( Suyanti dan Ahmad, 200).
Pisang dapat dikonsumsi dengan cara direbus, digoreng, ataupun dikonsumsi dalam bentuk lain. Bahkan, pisang juga dapat dijadikan untuk bahan dasar dalam pembuatan pisang molen. Pisang molen merupakan hasil olahan dengan bahan dasar pisang dan terigu sekaligus bumbu – bumbu lain. Pisang molen sering dijadikan makanan camilan pada saat pagi hari bersama segelas teh, ataupun segelas kopi.
Plastik merupakan senyawa polimer atau makromolekul sintetik yang dibangun dari monomernya. Polimer atau terkadang disebut makromolekul ialah molekul besar yang dibangun dari perangkaian berulang sejumlah besar satuan yang lebih kecil disebut monomer.  Polimer dibedakan menjadi alami dan sintetik.  Polimer alami  meliputi karbohidrat, protein, asam nukleat. Polimer sintetik meliputi polietena, teflon, nilon dan lainnya (Hart, Leslie dan David, 2003).
Penggunaan plastik pada saat ini sudah sangat meluas dengan berbagai fungsi. Salah satu fungsi dari plastik yaitu sebagai pengemas. Plastik yang sering digunakan pengemasan adalah plastik yang berbahan dasar polietilen jenis LDPE (  Law Density Polyethylene ) (Cowie, dan Valeria, 2008)
Saat ini plastik sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena murah, praktis, ringan dan mudah didapatkan.  Namun tidak semua masyarakat menggunakannya untuk penggunaan yang tepat, salah satunya sebagai bahan yang dapat membuat pisang molen menjadi gurih dan renyah.
 Bahan pengemas plastik berbahaya karena penyusun dan zat aditifnya yang tidak sesuai untuk dikonsumsi oleh tubuh manusia . Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker. Sebuah penelitian di Jepang mengindikasikan,polysterene dapat menjadi penyebab kanker dan berpengaruh pada sistem saraf pusat. (D’Buletin, 2008)

F. Alat dan bahan                   :  Pisang molen, Korek api, Wadah, Penjepit
G. Variabel yang digunakan
-Variabel Bebas     :  Sampel pisang molen yang diambil dari penjual berbeda
-Variabel Terikat : Besar kecilnya nyala api pada saat pisang molen dibakar yang menentukan ada atau tidaknya kandungan plastik.
- Variabel Kontrol : Bentuk pisang molen, Wadah untuk uji pembakaran, Jumlah pisang molen yang dibakar, Penjepit
H. Definisi Operasional :
-Pisang molen yang digunakan sebagai sampel diambil dari pedagang di kawasan ketintang, kupang, dan ngaglik.
-Wadah yang digunakan untuk uji pembakaran terbuat dari aluminium dengan merk dan bentuk yang sama.
- Kadar plastik diukur dengan metode besar kecilnya nyala api ketika pisang molen dibakar
- Penjepit yang digunakan dalam pengujian terbuat dari kayu

I. Asumsi :
-Berat pisang molen , jenis tepung, dan jenis pisang yang digunakan dalam proses pembuatan  pisang molen diasumsikan sama.

J. Langkah- langkah penelitian :         :
1.      Menyiapkan alat dan bahan dengan baik
2.      Menyiapkan wadah 1,2,3 untuk tempat membakar pisang molen
3.      Memasukkan 3 buah pisang molen, yaitu A,B, dan C satu per satu pada masing-masing wadah.
4.      Membakar pisang molen pada wadah 1, 2, dan 3 lalu mengamati bagaimana perubahan pisang molen setelah dibakar.
5.      Menulis perubahan yang terjadi pada pisang molen pada tabel hasil pengamatan.




K. Data dan analisis
Data Tabel Hasil Pengamatan             :
No.
Pisang molen
Perubahan yang terjadi pada pisang molen
Kandungan zat plastic
Ada atau tidak
1.
A
Tidak Terbakar
Tidak Ada
2.
B
Terbakar
Ada
3.
C
Terbakar
Ada

Analisis hasil dan pembahasan :
Minyak merupakan bahan penting dalam pembuatan pisang molen karena minyak dapat berfungsi sebagai penambah rasa gurih.Ketika minyak goreng dipanaskan bersama kantong plastik pengemasnya maka plastik akan ikut meleleh dan zat zat plastik dapat larut dalam minyak. Setelah plastik meleleh, plastik juga akan memberikan kesan tampilan yang menarik pada pisang molen yang telah digoreng. Sehingga banyak pedagang curang yang memanfaatkan plastik saat proses penggorengan meskipun plastik sudah jelas dapat memicu terjadinya kanker. Dari percobaan dapat diperoleh data sebagian penjual ada yang menggunakan plastik dan ada yang tidak menggunakan
L. Kesimpulan :
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minyak tidak mengandung plastik memiliki warna lebih jernih dari pada minyak mengandung plastik. Sehingga hasil pisang molen yang digoreng menggunakan minyak yang mengandung plastik warnanya lebih mengkilat bila dibandingkan dengan pisang molen yang digoreng dengan minyak biasa. Pisang molen yang mengandung plastik dan pisang molen yang  tidak mengandung plastik dapat dibedakan dengan uji pembakaran.   Ciri-ciri  makanan mengandung plastik yaitu lebih renyah, rapuh , masa simpan lebih tahan lama dan rasanya pun lebih baik daripada pisang molen yang tidak mengandung plastik. Sebagian penjual pada daerah sampel ada yang menggunakan plastik dan ada yang tidak menggunakan
M. Saran

            Sebaiknya, kita perlu berhati- hati dalam memilih makanan yang dijual dipinggir jalan, khususnya pisang molen. Hendaknya kita menjadi konsumen yang cerdas, tidak memilih makanan berdasarkan kerenyahan ataupun warnanya saja, tetapi kita juga harus waspada terhadap penjual pisang molen yang mencampur barang dagangannya dengan plastik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Domo-kun Confused